Pages

Selasa, 05 April 2011

DHCP server

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) merupakan standar TCP/IP
untuk mempermudah manajemen konfigurasi IP. DHCP adalah pengembangan
dari Bootstrap Protocol (BOOTP), yang didasarkan pada User Datagram
Protocol/Internet Protocol (UDP/IP). BOOTP mengijinkan host yang melakukan
proses booting untuk mengkonfigurasi dirinya sendiri secara dinamis.
Komputer yang memberikan nomor IP disebut sebagai DHCP-Server,
sedangkan komputer yang meminta nomor IP, disebut sebagai DHCP-Client.

Pada saat kedua DHCP-Client dihidupkan, maka komputer tersebut melakukan
request ke DHCP-Server untuk mendapatkan alamat IP. Alamat tersebut terdiri
dari:
· Alamat IP
· Subnet Mask
· Nilai-nilai lain, seperti alamat Gateway, DNS atau alamat WINS server.

Ketika DHCP-Server menerima permintaan untuk IP address, dia memilih
informasi alamat IP yang terdapat dari database dan menawarkannya kepada
DHCP-Client. Jika client menerimanya, DHCP-Server memberikan informasi
alamat tersebut kepada client untuk waktu yang ditentukan.

Empat langkah pemberian informasi alamat IP ke DHCP-Client:
1. DHCPDISCOVER
Request ini dikirim dengan format yang berisi Hardware Address dari
Client (misalnya 48 bit MAC-Address dari Ethernet).
Dengan MAC-Address ini, DHCP Server mengetahui persis, bagaimana caranya untuk
memberikan penawaran kepada Client tersebut.

2. DHCPOFFER
DHCP-Server memberikan informasi yang aktual melalui langkah ini
berupa:
· Hardware Address (MAC) dari Client
· Nomor IP yang ditawarkan
· Subnet Mask
· Jangka waktu pinjaman (lease period)
· Nomor IP dari DHCP-Server (yang memberikan tawaran tersebut)

3. DHCPREQUEST
Langkah ketiga, yaitu client menerima DHCPOFFER dari DHCP-Server
dan memilih IP address. Client mengirimkan pesan DHCPREQUEST ke
semua DHCP-Server, yang menyatakan bahwa dia telah menerima
tawaran. Pesan ini menyertakan IP server dari server yang diterima
penawarannya. DHCP-Server lain menarik kembali penawarannya dan
menahan alamat IP tersebut untuk pelepasan IP selanjutnya.

4. DHCPACK
Tahap terakhir dari proses pelepasan DHCP terjadi ketika DHCP-Server
memberi pernyataan dalam bentuk pesan DHCPACK bahwa alamat IP
telah diberikan kepada client yang bersangkutan. Ketika Client menerima
pernyataan ini, TCP/IP kemudian diinisialisasikan dan client dianggap
terikat menjadi DHCP-Client, sehingga dia bisa berkomunikasi dalam
jaringan.

Ada dua hal utama perbedaan antara DHCP dan BOOTP:
· DHCP menetapkan mekanisme yang mana klien dapat diberikan suatu
IP address untuk suatu periode sewa terbatas.
· DHCP menyediakan mekanisme bagi suatu klien untuk mengumpulkan
konfigurasi parameter IP yang lain, seperti WINS dan nama domain

Troubleshooting DHCP
Untuk troubleshoot operasi DHCP server, perintah debug ip dhcp server
events dapat digunakan. Perintah ini menampilkan bahwa server pada
waktu tertentu memeriksa untuk melihat jika ada berbagai sewa sudah
berakhir. Juga, dapat melihat alamat yang sudah dikembalikan dan alamat
tersebut dialokasikan.

sumber : pdf "ICNE NETWORK TECH SUPPORT" modul dhcp

0 komentar:

Posting Komentar

About this blog

Welcome